silahkan login untuk masuk ke forum
apabila anda belum terdaftar silahkan register dulu
good luck for all member

Would you like to react to this message? Create an account in a few clicks or log in to continue.

    Ritual Mistik Panjang Umur

    persib aink
    persib aink


    Jumlah posting : 321
    Points : 678
    Reputasi : 8
    Join date : 25.05.11

    Ritual Mistik Panjang Umur Empty Ritual Mistik Panjang Umur

    Post by persib aink Wed 20 Jul 2011 - 3:35

    Panjang pendeknya umur adalah mutlak di tangan Tuhan. Namun, dalam
    sebuah perjalanan di Pasar Baru, Jakarta Pusat, tepatnya di Gang
    Tepekong, Misteri mendapatkan sebuah kisah yang unik. Seorang teman yang
    tinggal di sana menceritakan bahwa sebuah Tepekong diantara jejeran
    Tepekong di Pasar Baru sering mengadakan ritual memperpanjang umur. Bukan
    tanggung, mereka yang mengikuti upacara sakral ini adalah orang-orang
    keturunan Tionghoa yang berstatus sosial mewah. Sebab menurut teman
    tadi, untuk sekali menggelar upacara ini seorang peserta dikenakan biaya
    puluhan hingga ratusan juta rupiah.
    Kabarnya, upacara itu adalah sebuah budaya Tiongkok Kuno yang sudah
    dikenal sejak ribuan tahun lalu. Dalam upacara itu seseorang bisa
    memperpanjang usianya hingga 10 tahun ke depan. Misalnya, jika seseorang
    sebenarnya harus mati pada usia 50 tahun, tapi dengan upacara itu
    usianya bisa bertambah hingga 60 tahun. Selanjutnya pada usia 60 tahun,
    seseorang itupun bisa menggelar upacara kedua dan minta usianya
    diperpanjang lagi hingga 70 tahun. Setelah upacara ritual kedua,
    seseorang tidak lagi bisa menggelar upacara ketiga. Sebab menurut
    keyakinan, ritual memperpanjang umur ini hanya bisa dilakukan dua kali.
    Tergelitik dengan cerita teman tadi, dua hari kemudian Misteri
    menelusuri Gang Tepekong di Pasar Baru, Jakarta Pusat. Tak salah jalan
    ini dinamakan Gang Tepekong, sebab dari mulut gang hingga ke ujungnya
    berjejer tepekong dengan aroma hio yang tajam menyengat hidung.
    Sepanjang jalan dipenuhi toko, pedagang dan manusia yang lalu lalang
    dengan mayoritas warga keturunan.
    Di ujung gang, Misteri berdiri di depan sebuah tepekong yang nampak
    paling megah di antaran jejeran tepekong lainnya. Di sisinilah sering
    diadakan ritual panjang umur. Tapi seorang pendeta Budha di sana menolak
    mengatakan kalau ritual itu adalah ritual menunda kematian. Menurutnya,
    tak seorang manusia pun yang sanggup menunda kematiannya. Jika ajal
    sudah menjemput, tak ada lagi yang mampu menundanya.
    “Ritual itu memang ada, kami menyebutnya ritual penyembuhan. Sebab yang
    mengikutinya pun orang-orang sakit yang mencari kesembuhan,” tutur biksu
    yang tak mau disebut namanya itu.
    “Jika dia kemudian sembuh lalu umurnya bertambah panjang beberapa tahun,
    itu adalah kehendak Tuhan. Kami hanya mencoba mencari kekuatan hidupnya
    dari unsur alam dan penciptaannya. Kami menyeimbangkan kekuatan fisik
    dan mentalnya agar mereka bisa menjalani hidup lebih tenang dan optimis.
    Kami memang menggunakan kekuatan doa pada para dewa agar mereka
    memberikan solusi. Tapi bukan mistik, di atas semuanya adalah kekuatan
    Tuhan,” tambah biksu tadi panjang lebar.
    Lebih juah dijelaskan, yang mengikuti ritual ini adalah orang-orang
    lanjut usia atau yang mengidap penyakit akut. Dalam kasus penyakit
    dokter biasanya memvonis pasien tidak mungkin disembuhkan secara medis.
    “Dalam keadaan seperti itu mereka putus asa. Dan kami mencoba mencari solusi dengan cara kami,” papar si biksu.
    Tentang cara atau metode yang dilakukan, biksu yang berusia 50-an tahun
    ini tak bersedia menjelaskan detilnya. Menurutnya, untuk menjelaskan hal
    ini dia terkait oleh sumpah karena hanya orang-orang tertentu saja yang
    berhak mengetahui ilmu ini. Selain itu.
    Di tempat terpisah, Teddy Agustino, seorang paranormal berdarah Tionghoa
    menjelaskan lebih rinci ritual mistik memperpanjang umur. Menurutnya,
    ritual ini telah ada di Negeri Tirai Bambu sejak ribuan tahun lalu.
    Bahkan keluarga Teddy sendiri termasuk orang-orang yeng mengikuti ritual
    ini. Maka tak heran jika ayah, ibu, paman dan tantenya memiliki umur
    yang panjang hingga mencapai 100 tahun lebih. Tak cuma itu, sepanjang
    hidupnya mereka tergolong orang-orang yang makmur.
    Teddy menjelaskan, ritual ini berkembang pada 2000 tahun lalu. Kala itu
    kaisar memerintahkan pendeta, tabib dan para pendekar untuk mencari
    formula agar kaisar dapat awet muda dan panjang umur. Setelah melalui
    proses ritual panjang akhirnya ditemukan beberapa langkah untuk membuat
    seseorang awet muda dan panjang umur. Metode ini menggabungkan kekuatan
    alam, internal seseorang dan kekuatan mistik.
    Kekuatan alam bisa mempengaruhi panjang pendeknya umur seseorang, begitu
    juga dengan kekuatan mistik. Tapi di atas semua itu, mental lebih
    menentukan kekuatan fisik seseorang. Ketika seseorang bisa mengendalikan
    kekuatan Yin dan Yang yang dia miliki, maka dia bisa menjalani hidup
    ini dengan tenang. Namun jika tidak mampu menjaga keseimbangan itu,
    sebesar apapun yang didapat dalam hidup ini, kekurangan akan terus
    menghantuinya.
    “Itulah yang membuat seseorang nampak lebih tua dari usia sebenarnya. Itu juga yang membuat orang cepat mati,” jelas Teddy.
    Lebih jauh Teddy menjelaskan, ritual memperpanjang umur itu diawali
    dengan membuka 7 titik aura yang terdapat dalam tubuh manusia. Aura
    adalah kunci penampilan, seseorang akan terlihat cantik atau tampan jika
    auranya terpancar dengan baik. Dalam budaya Tionghoa Kuno, untuk
    membuka 7 titik aura itu, seseorang harus menjalani meditasi dalam air
    atau di bawah air terjun. Namun seiring dengan perjalanan waktu, Teddy
    kemudian memodifikasinya dengan siraman 7 bunga. “Ini disesuaikan dengan
    tradisi Jawa,” ungkapnya.
    Meditasi atau lebih instannya siraman 7 bunga ini akan membuat
    inerbeauty seseorang terpancar. Meditasi juga mampu membangkitkan gairah
    hidup seseorang lebih optimis. Pada tingkatan tertentu, meditasi juga
    membuat seseorang lebih mampu menerima apapun yang terjadi dalam hidup
    ini. Termasuk ketika harus menerima kekecewaan dalam hidup. Proses
    siraman 7 bunga ini diikuti dengan mantera-mantera khusus dalam bahasa
    Tionghoa dan Jawa.
    Prosesi selanjutnya adalah pemotongan ayam hitam (cemani) dan ayam putih
    polos. Menurut Teddy, prosesi ini adalah untuk memanggil kekuatan gaib
    para dewa. Dalam budaya Tiongkok Kuno, darah ayam adalah sebuah medium
    untuk mempercepat pemanggilan dewa, roh atau makhluk gaib lainnya.
    Prosesi ini adalah prosesi yang paling menyeramkan. Jika seorang tidak
    memiliki mental labil, dia akan kemasukan roh atau makhluk gaib yang
    sedang dipanggil itu.
    Terakhir adalah pemotongan lidah pemimpin ritual. Orang Cina banyak yang
    menggunakan darah manusia untuk menulis rajah, mantera penolak bala
    atau Hu. Darah yang mengalir dari lidah itu kemudian ditampung dalam
    satu wadah untuk kemudian dicipratkan ke kiri dan ke kanan. Sejatinya,
    pemotongan ayam hitam dan putih serta pemotongan lidah itu adalah wujud
    kurban seseorang agar kematiannya ditunda.

    edited by Majalah misteri

      Waktu sekarang Fri 26 Apr 2024 - 19:37